Hacker pertama di dunia

Posted by Etika Hacking Informasi On Sabtu, 28 April 2012 0 komentar
Terminologi hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik ketimbang yang telah dirancang bersama.
Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker berubah menjadi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Para hacker mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.
Hacker memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hackerlah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus dsb. Padahal, mereka adalah cracker. Crackerlah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para hacker dipahami dibagi menjadi 2 golongan White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.

Pada 1983 keluar pula sebuah film berjudul War Games yang salah satu perannya dimainkan oleh Matthew Broderick sebagai David Lightman. Film tersebut menceritakan seorang remaja penggemar komputer yang secara tidak sengaja terkoneksi dengan super komputer rahasia yang mengkontrol persenjataan nuklir AS.

Kemudian pada tahun 1995 keluarlah film berjudul Hackers, yang menceritakan pertarungan antara anak muda jago komputer bawah tanah dengan sebuah perusahaan high-tech dalam menerobos sebuah sistem komputer. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana akhirnya anak-anak muda tersebut mampu menembus dan melumpuhkan keamanan sistem komputer perusahaan tersebut. Salah satu pemainnya adalah Angelina Jolie berperan sebagai Kate Libby alias Acid Burn.
Pada tahun yang sama keluar pula film berjudul The Net yang dimainkan oleh Sandra Bullock sebagai Angela Bennet. Film tersebut mengisahkan bagaimana perjuangan seorang pakar komputer wanita yang identitas dan informasi jati dirinya di dunia nyata telah diubah oleh seseorang. Dengan keluarnya dua film tersebut, maka eksistensi terminologi hacker semakin jauh dari yang pertama kali muncul di tahun 1960-an di MIT.
READ MORE

7 Kejadian Hacker Terbesar di Dunia

Posted by Etika Hacking Informasi On 0 komentar
1. Kodiak
Tahun 1994, Kodiak mengakses rekening dari beberapa pelanggan perusahaan besar pada bank utama dan mentransfer dana ke rekening yang telah disiapkan oleh kaki tangan mereka di Finlandia, Amerika Serikat, Jerman, Israel dan Inggris. Dalam tahun 2005, dia dijatuhi hukuman dan dipenjara selama tiga tahun. Diperkirakan Kodiak telah mencuri sebesar 10,7 juta dollar.
2. Don Fanucci
Di usia 15 tahun, Don Fanucci melakukan suatu rangkaian serangan pada bulan Februari 2000 terhadap beberapa situs web komersil ber-traffick tinggi. Dia dihukum tahanan kota di tempat tinggalnya, Montreal, Quebec, pada 12 September 2001 selama delapan bulan dengan penjagaan terbuka, satu tahun masa percobaan, pembatasan pemakaian Internet, dan denda. Kerusakan ekonomi secara global sebagai akibat serangan-serangannya itu diyakini mencapai 7,5 juta hingga 1,2 milyar dollar.
3. Pox
Salah satu pencipta virus e-mail “Love Bug” (iloveyou), Pox, diduga telah menginfeksi dan melumpuhkan lebih dari 50 juta komputer dan jaringan pada 4 Mei 2000. Virus tersebut juga menyerang komputer-komputer milik Pentagon, CIA dan organisasi-organisasi besar lainnya dan menyebabkan kerugian berjuta-juta dolar akibat kerusakan-kerusakan. Karena Pilipina tidak mempunyai undang-undang yang melawan kejahatan hacking komputer, Fox tidak pernah didakwa atas kejahatan-kejahatannya.
4. Mishkal
Mishkal dituduh sebagai salah satu godfather pemalsu kartu kredit di Eropa Timur. Dia dan rekanan-rekanannya dituduh memproduksi secara masal kartu kredit dan debet palsu. Pada satu titik, mereka dilaporkan memiliki pendapatan hingga 100.000 dollar per hari. Dia ditangkap namun kemudian dibebaskan setelah enam bulan ditahan, dan dengan segera dicarikan kedudukan di pemerintahan Ukrainia – sebuah posisi yang akan memberikan kepadanya kekebalan otomatis dari penuntutan lebih lanjut.
5. The Wiz dan Piotrek
The Wiz, 23 tahun, dan Piotrek, 27 tahun, dari Chelyabinsk, Rusia, dihukum untuk sejumlah tuntutan perkomplotan, berbagai kejahatan komputer, dan penipuan mengikat melawan lembaga-lembaga keuangan di Seattle, Los Angeles dan Texas. Di antaranya, mereka mencuri database dari sekitar 50.000 kartu kredit. Keduanya didenda dan dihukum sedikitnya tiga tahun penjara.
6. Roper, Red_Skwyre, dan Dragov
Tiga orang ini adalah inti dari jaringan kejahatan dunia maya dengan memeras uang dari bank-bank, Kasino-kasino internet, dan berbagai bisnis berbasis web lainnya. Strategi mereka sederhana, yakni meng-hack dan menahan proses transaksi rekening untuk sebuah tebusan sebesar 40.000 dollar. Didakwa menyebabkan kerusakan langsung lebih dari 2 juta poundstarling dan kerusakan-kerusakan tidak langsung sekitar 40 juta poundstarling. Dalam bulan Oktober 2007, trio itu dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.
7. Bandit
Bandit memanipulasi kira-kira 500.000 komputer dan menyewakannya untuk aktivitas kejahatan. Dia ditangkap pada bulan November 2005 dalam sebuah operasi FBI, dan dihukum 60 bulan penjara, dan diperintahkan untuk menyerahkan sebuah mobil mewahnya seharga 58.000 dollar yang berasal dari hasil kejahatannya. Dia juga diperintahkan untuk membayar 15.000 dollar sebagai ganti rugi kepada pemerintah Amerika Serikat untuk komputer-komputer militer yang terinfeksi.
READ MORE

Database Apple Disusupi Hacker

Posted by Etika Hacking Informasi On 0 komentar
Sebuah kelompok hacker mengklaim telah menyusup ke dalam database Apple, dan berhasil mengambil data serta mengeksploitasi kerentanan website produsen iPhone, iPad, dan Mac tersebut pada Minggu (3/7/2011). Dalam posting Twitternya, kelompok yang menamakan diri Anonymous itu juga mengisyaratkan Apple sendiri sebagai target mereka, tetapi tidak untuk saat ini.
"Tidak begitu serius. Mungkin... Apple bisa menjadi target juga. Tapi jangan khawatir. Kita masih sibuk di tempat lain," tulis akun tersebut.
Situs web The Hacker News mengatakan bahwa hacker menyusup ke situs Apple dengan teknik yang disebut SQL injection. Para hacker melaporkan kerentanan tersebut pada Pastebin.com. Postingan di situs Pastebin.com menunjukkan hacker berhasil membuka database pengguna dan password-nya.
Anonymous mengaku mendapatkan 27 data identitas dan password dari database abs.apple.com. Alamat website tersebut memang hanya dipakai Apple untuk melakukan survei online. Jika dikunjungi saat ini, halaman tersebut telah ditutup dan hanya menampilkna pesan error. Jurubicara Apple menolak untuk berkomentar atas insiden tersebut.

Sumber : Kompas.com
READ MORE

Situs permerintah diserang 3 juta kali

Posted by Etika Hacking Informasi On 0 komentar
Jaringan komputer di Kemkominfo (Depkominfo.co.id) pernah lumpuh tiga pekan diserang hacker.
-- Tifatul Sembiring
Hingga pertengahan 2011 sudah 3 juta kali situs pemerintah, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, diserang hacker. Walaupun serangan itu berhasil diblok oleh para ahli teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serangan intens itu membuktikan perlunya sistem pertahanan dan keamanan yang terus-menerus diperbarui.
Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring saat membuka seminar nasional keamanan informasi di Bandung, Selasa (19/7/2011). Menurut Tifatul, jaringan komputer di Kemkominfo (Depkominfo.co.id) pernah lumpuh tiga pekan diserang hacker. Betapa bahayanya bila jaringan komunikasi tidak diamankan karena bisa melumpuhkan seluruh sistem informasi dan komunikasi di intansi itu.
"Kalau peralatan TIK tidak pakai pengaman sama dengan petinju yang bertarung tapi tangannya diborgol. Karena itu, kita harus paham virus dan antivirus yang harus terus di-update," ujar Tifatul di hadapan peserta yang sebagian besar adalah pegawai negeri sipil di bidang TIK. Bagi komunitas hacker, istilah penjahat komputer disebut cracker. Bedanya, hacker membuat sesuatu, sedangkan cracker menghancurkan atau merusaknya.
Perang di dunia maya atau cyber war sudah terjadi. Tahun 2006 Estonia pernah diserang hacker dari Rusia. Sasarannya adalah software yang terkait dengan jaringan listriknya. Akhirnya negara itu lumpuh karena listriknya padam dan untuk memperbaikinya butuh waktu hingga dua pekan. Selama dua pekan itu bank-bank pun tutup dan aktivitas ekonomi terganggu karena warga tidak bisa mengambil uang. Akhirnya, banyak orang lapar dan menjarah toko-toko.
Ini adalah realitas, serangan itu pernah dialami oleh Google, BBC, atau sistem jaringan pada reaktor nuklir Iran. Akibatnya, peluncuran reaktor itu harus ditunda setahun. Julian Paul Assange, pemilik WikiLeaks yang pernah mengambil informasi dari Kedubes AS, rekening banknya di Swiss pernah diserang hacker sehingga ia tidak bisa mencairkan uangnya

Sumber : Kompas.com
READ MORE

Hacker menyerang perusahaan minyak, gas dan sistem pertahanan milik Norwegia

Posted by Etika Hacking Informasi On Jumat, 27 April 2012 0 komentar
Sarana Minyak, gas dan pertahanan perusahaan di Norwegia telah dilanda serangkaian serangan hack canggih.
Menurut Badan Keamanan Nasional (NSM), Rahasia industri dan informasi tentang negosiasi kontrak telah dicuri, kata Norwegia .
Diperkirakan 10 perusahaan, dan mungkin lebih banyak, telah ditargetkan dalam gelombang serangan terbesar untuk memukul negara itu.
Norwegia termasuk dalam daftar negara berkembang yang telah kehilangan rahasia dan kekayaan intelektual oleh dedemit maya.
Para penyerang mendapatkan akses ke jaringan perusahaan menggunakan email dengan virus yang terlampir dalam attachment dan tidak terdeteksi oleh sistem anti-malware.
Target serangan
NSM mengatakan pesan email telah dikirim ke orang-orang dengan nama tertentu ke perusahaan target dan dibuat terlihat seperti dari sumber yang sah.
Banyak email berisi virus yang dikirim sedangkan perusahaan berada di tengah negosiasi atas kontrak besar.
Dikatakan nama pengguna, password, gambar industri, kontrak dan dokumen telah dicuri dan dibawa keluar dari negara itu.
NSM percaya serangan adalah karya dari sebuah kelompok, berdasarkan analisis dari metode yang digunakan untuk target individu, kode di dalam virus dan bagaimana data diekstraksi.
“Ini adalah pertama kalinya Norwegia telah mengungkapkan serangan komputer spionase yang luas dan lebar,” kata NSM dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengetahui tentang serangan tersebut dari laporan kata staf keamanan TI internal perusahaan yang menjadi korban.
Namun, NSM mengatakan, tidak tertutup kemungkinan bahwa banyak perusahaan lain yang belum tahu bahwa hacker telah menembus sistem mereka dan dokumen dicuri.
Perusahaan keamanan melaporkan bahwa banyak negara lain dan sektor industri telah ditargetkan oleh pencuri data dalam beberapa bulan terakhir.
Industri kimia, perusahaan hi-tech dan utilitas tampaknya telah menjadi target serangan.

Sumber : http://blog.xcode.or.id
READ MORE

Profil Hacker Indonesia : Hantu Crew

Posted by Etika Hacking Informasi On 0 komentar
Hacker muda Indonesia eberhasilan Ryan Cleary si pembobol situs CIA yang berusia belia berasal dari Inggris mengingatkan kita pada remaja Indonesia asal kota Malang – Jawa Timur – Indonesia yang berhasil meng “Obok-obok” puluhan situs lokal maupun situs luar negeri.
Meskipun prestasi peretas kota Malang ini masih belum sebanding dengan prestasi yang pernah ditorehkan Ryan Cleary, paling tidak Indonesia bisa berbangga dikit karena telah menghasilkan kader peretas yang mampu mengobrak-abrik puluhan situs luar negeri ini.

Wenas Agusetiawan, remaja usia 16 tahun ini tiba-tiba saja namanya melejit karena mampu membuat repot para pakar IT Malaysia, Singapura dan juga tempat asalnya Indonesia. Berawal dari kelompok kecil yang didirikannya bernama “Antihackerlink“ para IT “Junior” ini (yang kerap dipandang sebelah mata) membuktikan dirinya sebagai peretas yang patut diperhitungkan dalam jajaran para Hacker. Sejak usia 12 tahun ia mendalami ilmu computer dan dalam waktu 2 tahun ia berhasil menguasai sekitar 75% ilmu-ilmu pembobolan jaringan / hacking

Pemilik nama dunia maya hC (Hantu Crew) ini pada pertehangan tahun 2000 sangat meresahkan IT Singapura, pasalnya hC kala itu menyusup ke salah satu jaringan vital Singapura (Data Storage Institute). Namun apes hC pun tertangkap di apartemennya di daerah Toa Payoh Singapura saat melakukan aksi penyusupannya. 

Wenas merupakan peretas pertama Indonesia yang diadili. Pada 20 juli 2000, ia diadili di Peradilan Anda di Singapura. Singapura telah memberlakukan undang-undang Teknologi Informasi sejak 1986 yang membuat Wenas didakwa atas kejahatan cyber karena menembus secara illegal salah satu jaringan vital di Singapura. 

Namun selalu saja ada kata “Beruntung” disetiap masalah atau musibah yang kita hadapi. Saat didakwa dan proses persidangan Wenas Agusetiwan kala itu masih berumur 16 tahun, sedangkan hukuman penjara diberlakukan bagi pelanggar yang sudah berumur 17 tahun keatas, jadi hC hanya dikenakan pengadilan dibawah umur, dan dijatuhi denda ganti rugi sebesar Rp.150.000.000,- saja tanpa adanya hukum penjara. Andaisaja proses peradilan tertunda 1 minggu saja, maka usia hC genap 17 tahun yang artinya humukan penjara bisa dijatuhi kepadanya.

Wenas Agusetiawan terinspirasi dan termotivasi melakukan hacking melalui chat room, seperti yang terkutip dalam Bukti Acara Pemeriksaan (BAP) Kepolisian Singapura. Kini pemuda yang melanjutkan kuliah di Vancouver, Kanada ini mengaku lebih banyak aktif di lembaga riset yang tergolong white hat yaitu organisasi banyak meneliti tentang pengetahuan keamanan jaringan guna membuat dan melindungi system dari para hacker.
READ MORE

Hacker Jual Murah Situs Pemerintah AS

Posted by Etika Hacking Informasi On 0 komentar
Ternyata, di kalangan para peretas (hacker), situs-situs pemerintahan AS dihargai begitu murah. 
Menurut laporan terbaru dari firma keamanan komputer Imperva, kontrol terhadap situs-situs pemerintahan AS diperjualbelikan mulai dari harga US$33-US$499 (Rp 300 ribu sampai Rp 4,5 juta).
Seperti dikutip dari situs ComputerWorld, pada sebuah forum 'bawah tanah' yang merupakan pasar gelap di kalangan hacker, Imperva menemukan adanya jual beli beberapa situs web pemerintah AS, termasuk situs milik kalangan militer.
"Anda bisa membeli akses administrator situs-situs tersebut dengan mudah," ujar Noa Bar-Yosef, Senior Security Strategis Imperva. Padahal, semua itu adalah situs penting.
Di antaranya adalah situs Pharmacoeconomic Center milik Departemen Pertahanan AS yang menganalisa penggunaan obat-obatan bagi militer, dan veteran AS. Lalu ada situs negara bagian Utah AS dan Michigan, situs pemerintahan Italia, maupun beberapa situs universitas di AS.
Tak hanya menjual situs pemerintah, para peretas juga mengobral beberapa informasi rahasia yang mereka curi dari berbagai situs hanya seharga US$20 (180 ribu) untuk 1000 informasi rahasia tadi.
Biasanya informasi ini diperlukan para spammer atau penipu online untuk melancarkan aksi-aksinya. Sejauh ini, Bar-Yosef mengatakan ada sekitar 16 situs pemerintahan dan 300 ribu data rahasia orang yang diperjualbelikan di forum itu.


Bar-Yosef memperkirakan, hacker mampu mencuri data rahasia tersebut menggunakan serangan yang disebut SQL Injection. Biasanya laman web yang menyediakan boks pencarian atau form pengisian, bisa diserang, karena boks tersebut akan berhubungan langsung dengan database.
Menurutnya, tidak perlu keahlian teknis yang mendalam untuk melakukan hal itu. Bahkan hacker pemula yang biasa disebut dengan istilah 'script kiddies', bisa melakukan serangan jenis ini.
Namun, serangan SQL Injection bisa berakibat fatal. Misalnya pada kasus jebolnya sistem pembayaran milik perusahaan Heartland dan 7-Eleven oleh peretas bernama Albert Gonzalez. (np)

Sumber : Viva News
READ MORE